electronic design, alat keamanan, peralatan bengkel

Kejadian/kejahatan yang sudah terjadi

Perampokan
Sehari 3 Kali Perampokan di Surabaya
Rabu, 14 Juli 2010 | 02:23 WIB

TERKAIT:
SURABAYA, KOMPAS.com - Hanya dalam sehari, Selasa (13/7/2010) siang, terjadi tiga kali perampokan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Pertama di rumah Rumah itu milik Hidayat Nugroho, pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di kawasan Wisma Pagesangan, Jambangan. Uang tunai Rp 900.000 dan 1.000 dollar Hongkong yang tersimpan di lemari pakaian, raib dicuri.
"Modusnya pelaku berpura-pura sebagai pekerja pengganti karpet dan mengaku ke pembantu bahwa disuruh saya. Padahal nggak saya suruh," ujar Hidayat.
Peristiwa kedua di rumah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hadi Setyo Purwanto, Jl Jambangan. Perwira polisi itu menjabat Kepala Bidang Dokkes Polda Kalimantan Selatan. Rumah tersebut hanya ditempati orang tua korban dan Susanti (20), pembantu rumah tangga.
Yang menarik, dari dua kejadian tersebut modusnya hampir sama, yaitu berpura-pura menawarkan bantuan dan mengatasnamakan kepala keluarga. "Ada dua orang yang masuk naik motor merah. Mereka bilang disuruh bapak untuk membetulkan kamar," tutur Susanti di markas Kepolisian Sektor Jambangan.
Di rumah perwira berpangkat dua melati itu, perampok mengambil perhiasan, di antaranya 4 liontin, 5 cincin, 5 gelang, dan 3 kalung. Sedangkan peristiwa ketiga di rumah Muhammad Taufik, pengusaha garmen di Jl Gayungsari Barat.
Tak tanggung-tanggung, para perampok menggondol perhiasan senilai kira-kira Rp 1 miliar. Tidak jauh beda dengan dua kejadian sebelumnya, di rumah tersebut modusnya juga nyaris sama. Namun kali ini, empat orang yang masuk rumah tidak menawarkan jasa apapun.
"Pembantu saya ada di rumah, tapi katanya hanya terdiam seperti dihipnotis. Kemudian pelaku masuk kamar dan membongkar brankas menggunakan linggis dan obeng," papar Iskak, saudara korban.
Di rumah tersebut, para pelaku membawa semua isi dalam brankas, di antaranya 3 gelang berlian, 3 liontin berlian diamond batu kristal, 2 liontin saudi warna hijau, 2 emas kecil seberat 10 gram, 1 emas besar seberat 20 gram.
Sebenarnya ada satu lagi aksi serupa juga nyaris terjadi di rumah milik Bo Lau (65) di kawasan Jl Jemur Handayani. Beruntung aksi pelaku berhasil digagalkan karena terlebih dahulu ketahuan penghuni rumah. Kendati begitu, pelaku berhasil lolos sehingga bisa melarikan diri dan luput dari kejaran petugas.


Perampokan di Kantor Unit Pegadaian Bekasi
Sabtu, 26 Juni 2010 | 05:09 WIB
Bekasi, Kompas - Perampokan terjadi di Kantor Unit Pegadaian Cabang Patriot, Kampung Dua, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (25/6). Perampok membawa senjata api laras pendek. Setelah melumpuhkan seorang anggota satuan pengamanan dan kasir, mereka membawa kabur perhiasan emas dan uang tunai.
Para perampok membawa kabur perhiasan emas seberat dua kilogram, uang tunai Rp 32 juta, dan telepon seluler milik pegawai kantor pegadaian. Pegadaian itu mengalami kerugian sekitar Rp 750 juta.
Perampokan terjadi ketika kantor pegadaian di dekat Kantor Kelurahan Jakasampurna itu ditutup menjelang waktu pelaksanaan shalat Jumat. Tidak banyak warga yang mengetahui ada perampok di kantor pegadaian karena pintu kantor pegadaian tertutup.
Keterangan polisi
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Komisaris Ade Ary Syam Indradi mengatakan, tiga perampok bersenjata api laras pendek masuk ke kantor pegadaian tersebut. Seorang perampok menodongkan senjata api ke arah petugas satpam pegadaian Suhendra. Suhendra melawan sehingga kepalanya dipukul.
Penjahat lainnya menodong Lutfiah, kasir di pegadaian itu. Korban diancam dan diperintahkan membuka brankas. Para penjahat lalu mengikat kedua korban di dalam kantor pegadaian. Setelah mengambil barang dan uang dari brankas, tiga perampok menutup pintu kantor pegadaian dan melarikan diri.
”Dari keterangan korban, kami mendapatkan ciri-ciri pelaku perampok di kantor pegadaian itu,” ujar Ade.
Menurut warga, kawanan perampok diduga berjumlah delapan orang, tiga di antaranya masuk ke kantor pegadaian dan lima lainnya menunggu di luar kantor pegadaian. Mereka diperkirakan menggunakan empat sepeda motor, terdiri dari dua sepeda motor sport dan dua sepeda motor bebek. Mereka memarkir sepeda motor di sekitar kantor pegadaian dengan mesin sepeda motor tetap hidup.
Saksi
Rendra, pemilik toko alat tulis dan fotokopi di samping kantor pegadaian, mengatakan, lingkungan di sekitar kantor pegadaian kemarin siang tidak ramai karena warga bersiap mengikuti shalat. Sebelum menutup toko, Rendra melihat empat sepeda motor diparkir di tepi jalan dan pengendaranya duduk di atas sepeda motor.
”Saya curiga setelah melihat orang membawa tas dan menutup pintu kantor. Saya pikir, mengapa bukan petugas satpam yang menutup pintu itu?” kata Rendra.
Ketika Rendra keluar dari toko, keempat sepeda motor melaju kencang menjauhi kantor pegadaian ke arah Kranji, Bekasi Barat. Rendra lalu ke kantor pegadaian dan menggedor pintu kantor yang tertutup.
Karena tak ada sahutan dari dalam kantor, Rendra membuka pintu. Dia melihat darah berceceran di lantai. ”Setelah melihat darah, saya yakin ada kejadian. Saya lalu bilang kepada warga di samping, kantor pegadaian dirampok,” katanya. (COK)